Perempuan Modern


Selamat Hari Kartini perempuan-perempuan hebat Indonesia.....


Gambar: blogBojonegoro.com


Mengenang perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan, sesuai judul, yang akan dibahas kali ini adalah perempuan modern.

Nah, menurut kalian perempuan modern itu yang seperti apa sih? Apakah seorang perempuan yang modis dalam berpakaian, atau seorang perempuan yang lantang menyerukan hak-hak mereka dalam kehidupan?

Jadi, untuk mendeskripsikan seorang perempuan modern sepertinya banyak aspek yang bisa dilihat ya,,,

Kali ini aku akan mengutarakan opini ku mengenai seorang perempuan modern yang hidup di Indonesia. Maksudnya gimana ya?

Di zaman yang semakin modern ini banyak perempuan-perempuan yang sudah mulai bertransformasi menjadi perempuan modern. Kata modern disini kalo aku lihat adalah modern dalam pemikiran, yang imbasnya bisa dilihat dari cara para perempuan itu bersikap, maupun berpakaian. Dan itu bukanlah sebuah pilihan yang salah, karena masing-masing perempuan mempunyai haknya dalam memilih seperti apa mereka ingin menjalani hidup ini.

Ditengah-tengah ke-modern-an ini banyak perempuan yang masih terjebak dengan “pemikiran tradisional”. 

Ternyata, perjalanan untuk menjadi seorang perempuan modern masih dibayang-bayangi oleh “pemikiran tradisional” yang masih “harus” dipatuhi oleh seorang perempuan. Meskipun seorang perempuan sudah menjadi perempuan yang modern, perempuan masih harus patuh pada “pemikiran tradisional” yang masih lekat dengan masyarakat. Jika tidak patuh, maka dia akan dianggap pembangkang dan bukan seorang perempuan baik-baik.

Aturan-aturan tidak tertulis di masyarakat membuat seorang perempuan bimbang untuk mengambil pilihan apakah dia akan tetap menjadi perempuan modern, atau harus patuh dengan aturan tersebut. 

Di satu sisi, seorang perempuan berhak menentukan kehidupannya sendiri, namun disisi lain dia juga perlu patuh dengan keluarganya yang masih memegang “pemikiran tradisional” tak tertulis itu. 

Contohnya, jika tidak segera menikah di usia yang “umumnya” sudah harus menikah, maka akan dicap perawan tua. Jika ingin mencari pasangan yang sama-sama modern, akan dicap pemilih dan sombong. Jika menjadi seorang wanita karir, dianggap tidak sayang dengan keluarga. Jika menyuarakan hak kesetaraan dianggap ingin mengungguli laki-laki. Masih banyak aturan-aturan atau “pemikiran tradisional” yang masih membatasi seorang perempuan untuk berkembang.

Memang tidak mudah untuk hidup di masyarakat Indonesia yang masih memegang erat budaya. Jika memang seorang perempuan dihadapkan pada pilihan untuk tetap memilih menjadi perempuan modern, maka dia juga harus mau untuk berbicara, mempertahankan pilihannya, tidak perlu memahamkan semua orang tentang pilihannya karena tidak semua orang akan paham. Jika ingin patuh dengan aturan-aturan tradisional tak tertulis yang ada di masyarakat sebagai bentuk perwujudan seorang perempuan Indonesia, juga tidak apa-apa. 

Tapi yang harus ditekankan adalah, ketika seorang perempuan telah memilih untuk menjadi perempuan modern ataupun ingin  tetap mematuhi tradisi, maka dia juga harus benar-benar siap dan mau menerima segala konsekuensi yang akan dihadapinya. Karena semua pilihan pasti mempunyai konsekuensi sendiri.

So girls, mau jadi perempuan yang seperti apa? 

Atau mau jadi perempuan yang memadukan keduanya?

Comments

Popular posts from this blog

My Top 5 Wedding Songs

My Acne Story Part 2

AMANZA